Saudaraku…
Khuruf MIM Sukun mempunyai sifat yang unik.
Disebut unik, karena suaranya berubah-ubah. Perubahan itu bergantung pada khuruf-khuruf yang mengikutinya. Hal itu tidak terjadi pada khuruf selainnya. Karena keunikannya itulah, dalam pembahasan tajwid, pembahasan tentang sifat MIM sukun dipisahkan dalam satu bab tersendiri, agar lebih mendapatkan perhatian.
Saudaraku….
Khuruf MIM Sukun (mati) menghasilkan suara konsonan “M”. Konsonan “M” itulah yang akan menjadi pokok pembahasan, karena sifatnya yang berubah-ubah.
Saudaraku….
Berikut ini adalah ringkasan dari sifat bunyi ‘M”:
- Bunyi “M” mempunyai sifat tetap (yaitu tetap dibaca “M” dan jelas dibaca “M”/tidak dengan suara lainnya) ketika diikuti oleh selain khuruf MIM dan BA sesudahnya . Dalam kaidah tajwid, sifat ini disebut dengan IDH-HAR SYAFAWI. Durasinya adalah 1 ketukan saja.
- Bunyi “M” menjadi samar ketika bertemu khuruf BA. Dalam kaidah tajwid, sifat ini disebut dengan IKHFA’ SYAFAWI. Durasinya adalah 4 ketukan.
- Bunyi “M” akan menyatu ketika bertemu khuruf MIM sesudahnya. Menyatunya suara “M” berakibat bertambahnya ketukan pada khuruf MIM (yang ke-2) menjadi 4 ketukan. Dalam kaidah tajwid, sifat ini disebut dengan IDGHOM MIMI atau IDGHOM MITSLAINI. Durasinya adalah 4 ketukan.