SPASI tidak diketuk

20 Oct

Saudaraku…

Sebagaimana bahasa lainnya yang memisahkan penulisan kata per kata, bahasa Alqur’an juga demikian. Penulisan satu kata akan di pisahkan dengan kata berikutnya. Jadi… antara satu kata dengan kata berikutnya, terdapat tempat kosong (baca : spasi).

Saudaraku…

Ketahuilah, bahwa sekalipun spasi memakan tempat, namun spasi tidak terbaca, karena tidak ada tulisan khurufnya kan ?

Oleh karena itu, SPASI tidak mempunyai hak ketukan. Perhatikan kasus berikut ini:

Saudaraku…

Mengetahui pedoman ini cukup penting. Kenapa ? Kebanyakan orang tidak memperhatikan prinsip ini, sehingga salah dalam membaca Alqur’an.

Dari pengamatan banyak kasus dalam mengajar Alqur’an, penulis mendapati kesalahan ini cukup dominan terjadi. Dimana kebanyakan orang ‘TELAT MIKIR’ ketika membaca khuruf/kata  setelah SPASI, sehingga khuruf yang seharusnya pendek di baca panjang.  Keterlambatan ketukan, berarti pemanjangan suara khuruf. Pemanjangan suara khuruf yang tidak pada tempatnya akan mengubah arti bacaan Alqur’an.

Untuk latihan yang ringan, cobalah anda belajar membaca contoh deret kata di atas. Tiga kata di atas, semuanya terdiri atas 7 huruf. Jada pada kasus di atas, hanya ada 7 ketukan saja. Tolong diingat, SPASI itu tidak mendapat ketukan. Dan…. setiap ketukan itu harus mempunyai durasi waktu yang tetap dan teratur.

Silahkan anda mencoba sesuai kemampuan anda. Satu khuruf per detik ? Silahkan dicoba ! Satu khuruf per setengah detik juga boleh ?! Atau… gandakan kemampuan anda dengan membaca satu khuruf per seperempat detik !! Prinsipnya : KETUKAN ITU TETAP dan TERATUR !!

Untuk diingat baik-baik : SPASI  TIDAK MENDAPAT KETUKAN.