Keutamaan Isti’adzah

6 Oct

Saudaraku…

Imam Ibnul Qoyyim menjelaskan beberapa hal mengapa Allah SWT menganjurkan kepada setiap pembaca Alqur’an agar membaca isti’adzah, sebagaimana berikut:

1. Alqur’an adalah obat untuk penyakit-penyakit hati.

Allah berfirman di dalam Alqur’an, surat  Yunus (10) ayat 57:

“Wahai manusia, telah datang kepadamu pelajaran dari Rabb-mu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

Maka, ketika Allah memerintahkan kepada kita agar memohon perlindungan, maksudnya adalah agar Alqur’an benar-benar kita fungsikan sebagai syifa’ (obat) bagi penyakit-penyakit yang ada di dalam dada tanpa dipengaruhi oleh syaithon. Karena jika tidak, ada kemungkinan Alqur’an tidak lagi menjadi obat yang mujarab yang dapat menyembuhkan.

2. Syaithon diciptakan dari api yang bisa membakar apa saja. Sedangkan Alqur’an adalah dzat yang dapat membawa hidayah, pengetahuan dan siraman bagi hati. Karena itulah Allah SWT menyuruh ber-isti’adzah agar syaithon tidak mampu membakar. Isti’adzah berfungsi sebagai peredam.

3. Sesungguhnya malaikat selalu mendekati pembaca Alqur’an dan mendengarkannya, sebagaimana pernah terjadi pada Usaid bin Hudhair, ketika membaca Alqur’an, ia melihat ada semacam awan yang di dalamnya terdapat lampu-lampu, dan awan itu bergerak mendekatinya. Ketika hal itu ditanyakan kepada Rasulullah SAW, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa itu adalah malaikat. Oleh karena itu, Allah SWT menyuruh ber-isti’adzah agar kita terhindar dari kehadiran syaithon dan sekaligus mengharap agar selalu dihadiri malaikat.

4. Allah SWT menjelaskan bahwa syaithon dan bala tentaranya selalu berusaha memalingkan manusia dari mengingat Allah. Ketika seseorang membaca Alqur’an, syaithon terus mengganggunya dan mencegahnya dari mentadabburi Alqur’an.

Tentang hal itu, Allah berfirman di dalam Alqur’an, surat Al-Isro’ (17) ayat 64:

“Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan berilah janji kepada mereka; dan tidak ada yang dijanjikan syaithon kepada mereka melainkan tipu daya belaka.”

5. Di dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa Allah SWT sangat bersemangat mendengarkan bacaan Alqur’an dari hamba-hamba-Nya.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah SWT lebih bersemangat mendengarkan seseorang yang bagus bacaan Alqur’annya melebihi (semangat) seseorang yang cinta nyanyian ketika ia bernyanyi.”

Syaithon sangat suka mendengarkan alunan musik yang membuai. Maka, dengan ber-isti’adzah, insya Allah dapat menghindarkan pembacanya dari kehadiran syaithon, namun sebaliknya, mengharapkan kehadiran Allah SWT.

6. Syaithon mempunyai sifat ingin mencegah siapa saja yang ingin beramal shaleh, termasuk terhadap orang yang ingin/sedang membaca Alqur’an. Bahkan Nabi pun pernah digoda olehnya. Nabi SAW pernah bersabda:

“Sesungguhnya syaithon tadi malam menggodaku dan hendak membatalkan shalatku.”

Oleh karena itu, semakin besar nilai yang kita kerjakan semakin besar pula usaha syaithon untuk mencegahnya. Isti’adzah dibacakan dengan maksud supaya terhindar dari godaan syaithon.

Saudaraku…

Demikianlah keutamaan besar yang kita dapatkan ketika meminta perlindungan kepada Allah SWT dengan membaca isti’adzah.

Mari kita praktekkan terus, sambil memohon hidayah ilmu dan amal, semoga kita diberi kemudahan untuk belajar Alqur’an.

Leave a comment