Adab Membaca Alqur’an

28 Sep

Para Pembaca, Saudaraku yang dimuliakan Allah SWI….

Apakah ‘adab’ itu ? Adab adalah aturan, tata cara dalam melakukan suatu aktifitas kebaikan. Dalam berinteraksi dengan Alqur’an, memerlukan  adab tersendiri. Adab itu diatur dengan sangat baik sebagai penghormatan dan pengagungan terhadap Al-Qur’an, selain dalam rangka meraih manfaatnya yang sempurna.

Imam Al-Ghazali di dalam kitabnya Ihya’ ‘Ulumuddin menguraikan dengan sejelas-jelasnya bagaimana tata cara membaca Al-Qur’an. Beliau membagi adab tilawah menjadi dua, yaitu adab mengenai lahir dan mengenai batin (berhubungan dengan hati). Membesarkan kalam Allah bukan saja dalam membacanya, tetapi juga dalam menjaga tulisan-tulisannya. Disebutkan dalam satu riwayat, Ikrimah bin Abu Jahal sangat gundah hatinya tatkala melihat lembaran-lembaran yang bertuliskan Al-Qur’an berserakan dan disia-siakan. Ia akan memungutnya selembar demi selembar seraya berkata, “Ini adalah kalam Rabb-ku, ini adalah kalam Rabb-ku, membesarkan kalam Allah berarti membesarkan Allah.”  (Ihya’ /I:332)

Mengenai adab tilawah telah banyak disebutkan oleh para Ulama’. Bahkan Imam Nawawi menulis sebuah kitab khusus yang menerangkan tatakrama memperlakukan Al-Qur’an, yaitu kitab At Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an (Penjelasan tentang adab seorang Ahlul Qur’an)


Adab Tilawah/Membaca Alqur’an

Saudaraku… berikut ini adalah tata cara, aturan yang telah ditentukan, ketika ingin meraih fadhilah besar ketika membaca Alqur’an:

  1. Bersiwak atau membersihkan mulut sebelum tilawah.
  2. Berwudhu sebelum tilawah, karena tilawah tergolong dzikir yang paling utama, meskipun boleh membacanya tanpa berwudhu.
  3. Membaca di tempat yang bersih dan berpakaian yang sopan. Adapun tempat yang paling utama adalah masjid. Diperbolehkan membaca Al-Qur’an di atas kendaraan, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun pernah melakukannya.
  4. Membaca dengan duduk menghadap ke kiblat dan khusyu’, karena membaca Al-Qur’an sama dengan munajat kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Diperbolehkan membaca sambil berdiri atau berbaring. (QS. Ali’ Imran)
  5. Membaca Al-Qur’an diawali dengan isti’adzah (QS. An-Nahl: 98) dan dilanjutkan dengan basmalah tiap awal surat, kecuali pada awal surat At-Taubah.
  6. Membaca dengan tartil, yaitu membaca dengan lambat, tidak terburu-buru dan bertajwid, sesuai dengan perintah Allah subhanahu wa ta’ala di dalam QS. Al-Muzzammil: 4.
  7. Janganlah memutus tilawah seketika hanya karena hendak berbicara dengan orang lain. Hendaknya tilawah diteruskan sampai akhir ayat. Jika hendak melanjutkan tilawah disunnahkan mengulangi bacaan isti’adzah. Dilarang tertawa dan bermain saat tilawah, sebab perbuatan tersebut dapat mengurangi kemuliaan dan kesucian Al-Qur’an.
  8. Bagi yang sudah mengerti arti dan maksud ayat-ayat Al-Qur’an, seyogyanya membaca dengan penuh perhatian dan meresapi kandungannya (QS. Shad:29). Misalnya, ketika sampai pada ayat tasbih maka ia bertasbih dan bertahmid, bila sampai pada doa dan stighfar, ia berdo’a dan beristighfar, bila sampai pada ayat ‘adzab, ia meminta perlindungan kepada Allah.
  9. Membaca dengan irama yang bagus namun tanpa dipaksakan, sebab irama yang bagus menambah keindahan Al-Qur’an dan membantu meresapinya.
  10. Memanjatkan do’a sesudah tilawah, juga ketika telah menyelesaikan tilawah 30 juz.

Saudaraku…

Mudah-mudahan kita diberikan-Nya hidayah ilmu dan amal. Mari beriman sesaat, sempatkan waktu untuk belajar Alqur’an.

Maroji:

Muzzammil, Ahmad, ‘Ulumul Qur’an Program Tahsin-Tahfizh, Ma’had Alqur’an Nurul Hikmah, Tangsel, 2008

Ra’uf, ‘Abdul Aziz Abdul, Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur’an Da’iyah, PT Syamil Cipta Media, Bandung, 2004

2 Responses to “Adab Membaca Alqur’an”

  1. batara b husaini 08/19/2011 at 6:00 am #

    subhannaloh, mari kita kita tegakkan alquran sebagai pedoman hidup kita,
    jazakumulloh khoiron khasiron……

  2. binaalquran 08/19/2011 at 8:02 am #

    Aslm ww. Terima kasih atas kunjungannya.

Leave a comment