Tag Archives: Alqur’an pojok

Alqur’an Pojok

8 Nov

Apakah Alqur’an Pojok itu ?

Saudaraku….

Bila anda sedang belajar Alqur’an marhalah  tahsin atau tahfidh, anda akan dikenalkan dan dianjurkan untuk mempergunakan Alqur’an Pojok.

Alqur’an Pojok disebut juga dengan Alqur’an standar.

Alqur’an Pojok atau Alqur’an Standar adalah Alqur’an yang dicetak dengan Rosm Ustmani (mengikuti model penulisan Khalifah Ustman RA) dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Satu juz terdiri atas 10 lembar atau 20 halaman  (keculai juz 1 dan juz 30).
  2. Satu lembar terdiri atas 15 baris.
  3. Pada tiap halaman selalu diawali dengan awal ayat
  4. Pada tiap halaman selalu diakhiri dengan akhir ayat (ditandai dengan nomor ayat).

Penyebutan Alqur’an Pojok adalah untuk menggambarkan penulisan pada tiap halamannya  yang selalu menampilkan ayat secara utuh, tidak terpotong ke halaman berikutnya. Jadi, pojok awalnya (kanan atas) selalu diawali dengan awal ayat  dan setiap pojok akhirnya (kiri bawah) selalu diakhiri dengan akhir ayat.

Disebut Alqur’an standar karena secara umum tampilan/cetakan Alqur’an ini selalu standar yaitu : 20 halaman (atau 10 lembar) per juz, 15 baris per lembar, selalu diawali dengan awal ayat dan diakhiri dengan akhir ayat.

Standarisasi jumlah lembar pada juz 1 berbeda dengan juz lainnya. Juz 1 dicetak standar 21 halaman, karena surat Alfatihah dicetak pada halaman tersendiri dan Surat Albaqoroh ayat 1 – 5 juga dicetak dalam halaman tersendiri. Bila Surat Alfatihah dan Surat Albaqoroh ayat 1 -5 dicetak dalam 1 halaman, maka jumlahnya akan sama, yaitu 20 halaman atau 10 lembar. Karena pemisahan itulah maka jumlah halaman pada juz pertama Alqur’an menjadi 21 halaman.

Standarisasi jumlah lembar pada juz 30 juga berbeda. Juz 30 dicetak standar 23 halaman, karena jumlah suratnya terlalu banyak (37 surat) sehingga penulisan basmallah juga bertambah.

Jadi, Alqur’an pojok atau Alqur’an standar itu selalu tercetak sama, sekalipun penerbitnya berbeda. 30 juz Alqur’an akan tercetak sebanyak 604 halaman atau 302 lembar.

Peserta program tahsin dan tahfidh disarankan untuk mempergunakan Alqur’an model ini karena sangat berguna untuk membantu proses menghafal.